Macet Akibat Syuting Film Bom Thamrin, Polri Minta Maaf

Macet Akibat Syuting Film Bom Thamrin, Polri Minta Maaf
Irjen Setyo Wasisto. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi menutup jalur Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat sejak pagi hingga siang Sabtu (21/4) kemarin karena pengambilan beberapa adegan film tentang Bom Thamrin berjudul 22 Menit.

Akibat penutupan itu, macet berjam-jam terjadi di sekitar kawasan tersebut. Atas ketidaknyamanan itu, Polri menyampaikan permohonan maaf ke masyarakat.

"Kami mohon maaf dari penyelenggara, syuting ini memerlukan, waktu apalagi mengganggu kemarin dan minggu lalu kami lihat TKP-nya supaya lebih real," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Minggu (22/4).

Menurut dia, dalam film yang juga diperankan polisi, antara lain Brigjen Krishna Murti dan Kombes Hery Heriawan itu telah mengantongi izin. Setyo mengungkapkan, film itu dibuat untuk menceritakan kejadian bom Thamrin pada Januari 2016.

Sengaja penutupan itu dilakukan, pasalnya film dibuat di lokasi untuk membuat seperti nyata tanpa rekayasa. Sementara ketika disinggung soal dana film itu digunakan dari mana, Setyo mengaku berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). "Setahu saya biaya dari CSR. Saya kurang tahu persis tapi itu CSR dana (siapa), CSR dalam rangka antiteror dari mana," imbuh dia.

Dalam hal ini, Setyo meminta agar film 22 Menit bisa menjadi pembelajaran. Khususnya bagi masyarakat agar tak takut terhadap ancaman terorisme. "Tentunya ini dalam rangka sosialisasi antiterorisme," tandas mantan Wakabaintelkam ini. (mg1/jpnn)


Dalam film tentang Bom Thamrin berjudul 22 Menit itu juga ikut diperankan oleh Brigjen Krishna Murti dan Kombes Hery Heriawan.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News