Madrasah Bogor Menjerit

Madrasah Bogor Menjerit
Madrasah Bogor Menjerit
Sehingga, dengan tertutupnya sumbangan dari APBD kota tidak membuat pendidikan berbasis agama menjadi tersendat. “Diakui atau tidak, adanya tambahan dana dari pemkot sangat membantu bagi perkembangan pendidikan madrasah, khususnya bagi pelajar yang sekolah di madrasah negeri karena mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu,” tandasnya.

Wakil Walikota Bogor Achmad Ru'yat menuturkan, pendidikan madrasah tak akan luput dari perhatian pemerintah. Apalagi, telah disahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Diniyah. Dimana, hal itu dimaksudkan untuk menyetarakan pendidikan madrasah dengan sekolah umum.

“Kami ingin agar tidak ada perbedaan antara pendidikan sekolah biasa dengan pendidikan berbasis agama. Karena, keduanya sangat penting dan harus berjalanan beriringan,” singkatnya.

Sementara itu,  Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, H Matnur menjelaskan, selama ini untuk guru non PNS di madrasah mendapat bantuan hibah dari Pemda. Jumlahnya sekitar Rp450 ribu per tahun tiap orang. Jika bantuan itu ditiadakan, tentunya seluruh pihak pengelola madrasah akan menjerit.

BOGOR-Langkah Kemendagri yang meminta seluruh pemda menghentikan bantuan atau sumbangan kepada madrasah, ditanggapi dingin oleh Kantor Kementerian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News