'Mafia Berkeley' Halangi Kemandirian Ekonomi
Selasa, 27 Oktober 2009 – 21:33 WIB
Audit utang, lanjutnya, tidak terbatas pada perhitungan finansial beban utang yang belum dibayar dan biaya-biaya yang memberatkan. Audit utang harus menjangkau pertanyaan dan isu-isu besar terkait sosial-ekonomi, lingkungan, hukum, politik dan dimensi etika. Tujuan dari audit ini adalah membangun fakta betapa berlimpahnya dana yang dikeluarkan untuk membayar utang haram karena dimulai dengan sebuah praktek kejahatan kemanusiaan, imbuhnya.
KAU juga mengutip laporan Global Development Finance Bank Dunia pada tahun 2008 yang menempatkan Indonesia pada posisi keempat setelah Meksiko, Brazil dan Turki sebagai negara dengan jumlah utang jangka panjang terbesar dengan total utang mencapai US$67 miliar. Di Asian Development Bank (ADB), Indonesia saat ini menjadi negara penghutang terbesar dengan total utang mencapai US$ 11,03 miliar. Sedangkan jumlah utang Indonesia kepada Bank Dunia mencapai US$8,63 miliar. (fas/JPNN)
JAKARTA - Bertahannya 'Mafia Berkeley' dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II merupakan kabar buruk bagi penyelesaian persoalan utang secara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan Rem Blong di Bromo: Ini Daftar Nama Korban Meninggal Dunia
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang
- Pendaftaran CPNS 2024: Di Sini Ada 150 Kursi Jalur Afirmasi
- Kemnaker Terus Mendorong Balai Latihan Kerja Komunitas Jadi Inkubator Wirausaha
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Siap Dibuka, Oh Betapa Senangnya, tetapi Ada yang Tak Beres