Mahasiswa di Afghanistan Kuliah Lagi, Pria dan Wanita Harus Duduk Terpisah

Mahasiswa di Afghanistan Kuliah Lagi, Pria dan Wanita Harus Duduk Terpisah
Mahasiswa belajar di kelas yang dipasangi partisi di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan, Senin (6/9/2021). Foto: Social media handout via Reuters/antara

"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika memasuki kelas… Pelan-pelan kami kembali ke masa 20 tahun lalu."

Bahkan sebelum Taliban kembali berkuasa, Anjila mengatakan mahasiswi sudah duduk terpisah dari mahasiswa tetapi tidak dipisahkan secara fisik dengan tirai.

Taliban mengatakan pekan lalu bahwa sekolah akan dibuka lagi dengan tempat duduk yang harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan.

Juru bicara Taliban mengatakan dia tidak mau mengomentari foto yang memperlihatkan partisi di ruang kelas atau tentang kebijakan apa yang harus diambil oleh pihak universitas.

Namun seorang pejabat senior Taliban mengatakan bahwa partisi semacam itu "sangat bisa diterima".

Dia mengatakan bahwa Afghanistan memiliki "sumber daya dan tenaga kerja yang terbatas, sehingga untuk saat ini itulah cara terbaik agar guru bisa mengajar kelas pria dan wanita dalam waktu bersamaan."

Foto-foto yang dibagikan oleh Universitas Avicenna di Kabul dan menyebar di media sosial menunjukkan sebuah tirai abu-abu dipasang di tengah kelas yang memisahkan kursi mahasiswa dan mahasiswi.

Belum jelas apakah partisi ruang kelas itu dipasang atas perintah Taliban.

Di sejumlah tempat di Afghanistan, kelas-kelas dibuat memisahkan mahasiswa pria dan wanita selama kuliah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News