Mahasiswa India Tidak Lagi Takut ke Australia

"Saya kira pendapat bahwa di negeri lain lebih buruk seperti di Amerika Serikat meningkat."
Pernyataan dari India ini muncul hanya beberapa sebelum Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan Menteri Pendidikan Simon Birmingham mengunjungi India.
Mereka berusaha memanfaatkan peluang untuk masuk ke pasar pendidikan India, yang akan sedang mempersiapkan warganya menjadi pasar tenaga kerja terbesar di dunia di tahun 2020.
Star mengatakan Australia sekarang berpeluang besar membujuk mahasiswa asal India yang khawatir dengan situasi global di tempat lain.
"Keadaan sudah berubah sejak tahun 2009." katanya.
"Peta pendidikan global sudah berubah banyak. Di Inggris sekarang ada masalah Brexit. Di Amerika Serikat ada masalah dengan pemerintah baru pimpinan Donald Trump."
"Australia karena itu memiliki kesempatan besar dalam hal ini."
Mahasiswa asing menyumbangkan dana sekitar $ 20 milyar bagi perekonomian Australia di tahun 2016.
Beberapa hari menjelang kunjungan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Delhi, pemerintah India mengatakan serangan rasis terhadap mahasiswa
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya