Mahasiswa Kedokteran Itu Pernah Dicari Densus 88 di Kampus

Mahasiswa Kedokteran Itu Pernah Dicari Densus 88 di Kampus
MEMBANTAH ISU: Radan, ayah Zefrizal, saat diwawancarai beberapa media di kediamannya, Senin (25/7). Foto: UMI HANY AKASAH/RADAR SURABAYA

Menurut dia, anaknya tersebut terakhir kali pulang ke Trenggalek saat hendak melaksanakan pernikahan setahun lalu. Selang beberapa bulan kemudian, buah hatinya tersebut berpamitan hendak ke negara keluarga besar sang istri di Pakistan. “Dia hanya bilang mau ke Pakistan dan meneruskan kuliah,” tambahnya.

Pria yang berprofesi sebagai guru matematika di salah satu SMPN di wilayah perkotaan ini mengaku, keluarga besar menantunya memang berada di negara di Asia Selatan itu bahkan hingga benua Amerika sana. 

Hal ini pun terlihat saat prosesi ijab kabul setahun lalu yang dihadiri banyak anggota keluarga besar menantunya dari berbagai negara. 

“Domisili keluarga besar menantu saya memang di Pakistan sana. Meskipun sebelumnya berdomisili di Bangil, tetapi menantu saya itu lahir di sana,” ujarnya. 

Usai melaksanakan pernikahan, Zefrizal memang berpamitan pergi ke negara yang beribukota di Islamabad itu. Setelah itu Radan dan istrinya kesulitan untuk berkomunikasi. Meskipun begitu, dia tidak percaya jika anaknya terlibat di organisasi ISIS seperti yang santer beredar di media sosial. 

“Semoga isu itu tidak benar karena kami yakin, dia tidak terlibat,” ujarnya.

Pria paro baya ini pun hanya bisa berharap, anaknya yang mengaku kuliah ini bisa segera selesai dan bisa kembali berkomunikasi dengan keluarganya di Trenggalek. 

Apalagi selama itu tidak ada kabar dari putranya. “Kami sekeluarga tetap berdoa agar dia bisa pulang begitu selesai kuliah,” tandasnya.

SURABAYA -  Zefrizal Nanda Mardani, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang dicurigai bergabung dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News