Mahasiswa Rusia Mengaku Alami Diskriminasi di Australia, Ditolak Saat Mendaftar Kuliah

Meskipun demikian, Valentin mengaku sangat bangga pada ayahnya karena menjadi satu-satunya di keluarganya yang menolak narasi Moskow tentang perang Ukraina.
Dampak lainnya terkait dengan masalah pengiriman uang.
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap perbankan Rusia, sebagai cara untuk menekan keuangan negara itu. Tapi akibatnya, timbul kesulitan tak terduga bagi warga negara biasa termasuk kalangan mahasiswa di Australia.
Orangtua Ruslan biasa mengiriminya uang dari Kazakhstan, tapi transaksi seperti ini mulai ditolak ketika Bank Kazakh mencatat nomor telepon Rusia yang terkait dengan akun ibunya.
Aleksandra dan Maria mengatakan mereka menghadapi kesulitan yang sama ketika mencoba mengakses dana mereka di bank.
Maria terbang kembali ke Rusia untuk menarik uangnya dan membawa sebanyak yang dia bisa ke Australia, sementara Aleksandra terpaksa hanya belanja $100 selama seminggu sebelum mendapatkan penghasilan di sini.
Surat terbuka
Ruslan sekarang sedang kursus bahasa Inggris di Melbourne dan bersiap untuk mendaftar di RMIT.
"Rencana saya ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris ke tingkat yang baik, belajar seni, dan berpotensi mendapatkan pengalaman kerja," katanya.
Seorang mahasiswa asal Rusia, Ruslan, menentang keras invasi negaranya ke Ukraina, dan terancam ditangkap karena menghadiri demonstrasi anti-perang di Moskow
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Berkuliah di Bandung, Mahasiswa Bisa Dapat 2 Gelar Internasional Sekaligus, Simak Nih!
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan