Mahfud MD: Tiga Pilar Demokrasi Sudah Busuk, Medsos Kekuatan Baru

Mahfud MD: Tiga Pilar Demokrasi Sudah Busuk, Medsos Kekuatan Baru
Mahfud MD. Foto: dok.JPNN

Selain empat pilar tersebut, Mahfud menambahkan, sebenarnya ada satu lagi, sebagai pilar kelima. Yakni media sosial (medsos), seperti facebook (fb) dan twitter. Tidak bisa dihindarkan, medsos menjadi kekuatan massa baru dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah.

“Sekarang kalau mau tahu sepeti apa keinginan masyarakat, harus memantau media sosial. Saya tahu pemerintah punya tim pemantau di medsos,” ujarnya.

Menurutnya, perilaku korupsi disebabkan empat alasan. Yakni corruption by need (karena kebutuhan), corruption by greed (karena kerakusan), corruption by accident (kecelakaan), dan corruption by trap (karena jebakan).

“Yang pantas dihukum berat koruptor karena kerakusannya,” tandas mantan Menteri Pertahanan (Menhan) di era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Meski demikian, Mahfud meyakini, demokrasi masih menjadi jalan bagi bangsa Indonesia. Karena kekuasaan harus diimbangi dengan penegakan hukum yang adil. “Jangan sampai timpang,” tuturnya.

Mahfud melanjutkan, Indonesia pernah mengalami fase demokrasi yang sehat pada 1950. Karena itu, bangsa Indonesia harus optimistis bahwa demokrasi yang busuk saat ini terjadi masih bisa terus diperbaiki.

Untuk diketahui, kemarin, Mahfud MD melakukan serangkaian kegiatan di Kediri. Setelah diskusi, sorenya ia menjadi pembicara seminar di Universitas Islam Kadiri (Uniska). Lalu malamnya menghadiri pelantikan pengurus KAHMI Kediri. (baz/ndr)


KEDIRI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, dari empat pilar demokrasi, tiga di antaranya sudah tidak sehat. Yakni eksekutif,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News