Mahfud: Wajar jika Rakyat Kritisi SBY Soal Penghargaan
jpnn.com - JAKARTA - Kontroversi mengenai Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal Conscience Foundation (AFC) di New York masih terus bergulir. Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, rakyat boleh saja memberikan kritik atas rencana pemberian penghargaan itu. Menurutnya kritik itu sewajarnya diberikan rakyat pada pemimpinnya.
“Sebagai rakyat kita mempertanyakan kriterianya. Sebagai rakyat kita merasakan kadangkala pemberian itu sudah tepat atau tidak,” tutur Mahfud di Jakarta, Sabtu (25/5).
Sebagai rakyat, tutur Mahfud, mungkin saja masih banyak yang merasakan kriteria penerimaan penghargaan itu tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Terutama tentang kerukunan, mutualisme, anarkisme dan diskriminasi. Namun, sebagai bangsa, lanjutnya, masyarakat juga harus bangga karena Presidennya dihargai dan diberi penghargaan dari negara lain.
“Sebagai bangsa saya (kita) harus bangga Presiden itu mendapat penghargaan seperti itu. Artinya di mata dunia internasional dan bangsa lain kita punya Presiden yang dihargai. Sebagai bangsa kita bangga,” ungkap Mahfud.
Mahfud mewajarkan bila ada pemikiran yang berbeda-beda atas pemberian penghargaan pada Presiden SBY. Menurutnya, tak masalah juga jika para tokoh agama melihat dari cara pandang berbeda, karena terlihat di lapangan memang berbeda dengan pandangan bangsa lain. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kontroversi mengenai Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal Conscience Foundation
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BNPT: Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme jadi Tantangan Pemerintahan Baru
- Polisi di Kepulauan Anambas Dites Urine Mendadak oleh Propam
- 4 Rumah di Aceh Timur Rusak Diterjang Puting Beliung
- Konon Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah SNI, Alamak
- Mayjen Niko Bicara Stabilitas Keamanan di Aceh, Begini
- Rumah Mewah Tersangka Korupsi Timah Rp 271 T Ini Disita Kejagung