Mainan Tanpa Jenis Kelamin Dikampanyekan di Australia
Para orang tua di Australia disarankan untuk tidak lagi membeli mainan yang diperuntukkan bagi anak perempuan saja atau untuk anak laki-laki saja. Boneka yang berdasarkan jenis kelamin itu dipercaya berhubungan dengan kekerasan rumah tangga di masa depan.
Kampanye bertajuk No Gender December ini meminta para orang tua untuk lebih berhati-hati sebelum membeli mainan karena pemasaran berdasarkan jenis kelamin berbahaya bagi anak-anak.
Menurut Senator Larissa Waters dari Partai Hijau, permainan anak-anak usia dini memiliki dampak bagi pembentukan stereotype berdasarkan gender.
"Stereotype tentang anak perempuan dan anak laki-laki, memicu ketidaksetaraan gender, yang kelak bisa menimbulkan problem seperti KDRT," katanya kepada ABC.
"Mungkin tampaknya KDRT tidak ada hubungannya dengan memilih mainan untuk anak," katanya.
Senator Waters menyatakan, Partai Hijau saat ini belum memiliki rencana untuk mengajukan UU yang akan mengatur penjualan mainan berdasarkan gender. Namun ia menyarankan para orangtua untuk berpikir serius sebelum membeli mainan semacam itu.
Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan ia menentang kampanye ini dan tetap berpandangan bahwa "biarkan anak laki-laki tetap menjadi anak laki-laki dan anak perempuan tetap anak perempuan."
Terhadap dukungan Partai Hijau dalam kampanye ini, PM Abbott menyebutnya sebagai contoh betapa sulitnya situasi di parlemen Australia saat ini jika para politisi seperti Partai Hijau ini yang menjadi penyeimbang kekuatan politik.
Para orang tua di Australia disarankan untuk tidak lagi membeli mainan yang diperuntukkan bagi anak perempuan saja atau untuk anak laki-laki saja.
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas