Makam 2 T

Oleh: Dahlan Iskan

Makam 2 T
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya pun menghubungi salah satu personel Polda Sumsel. Mengapa Kapolda ziarah ke makam Akidi.

"Beliau ingin mendoakan Pak Akidi agar hidupnya di alam sana tenang," ujar staf itu.

"Kapolda memang merasa sedih, tetapi Pak Akidi tentu merasa lebih sedih lagi," katanya.

Nama Akidi memang lebih banyak disebut justru setelah 12 tahun dimakamkan di Talang Kerikil. Itu karena putri bungsunya, Heryanty (Ahong), menyumbang Kapolda Sumsel Rp 2 triliun demi memenuhi wasiat sang ayah. Sumbangan itu ternyata bodong –setidaknya sampai hari ini.

Tentu Ahong yang mestinya segera minta maaf ke kapolda. Juga ke masyarakat Sumsel. Justru kapolda yang ke makam Akidi Tio.

Bahkan, kata staf Polda itu, istri kapolda sudah pula menelepon Heryanty, putri bungsu Akidi. "Bu Kapolda sudah memaafkan apa yang dilakukan Heryanty pada suaminya," ujarnya.

Istri Kapolda Sumsel itu asli Aceh. Wanita Pidie.

Sedang Kapolda yang lahir, SD, SMP dan SMA di Palembang berdarah Jawa dari seorang ayah anggota TNI-AU di Talangbetutu, Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri berziarah ke makam Akidi Tio, sementara istrinya menelepon Heryanty, memberi maaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News