Makam Yasser Arafat Segera Digali
Untuk Menelusuri Dugaan Kematian Akibat Diracun
Rabu, 29 Agustus 2012 – 14:41 WIB
Selanjutnya lembaga penelitian radioaktif di Swiss mengungkapkan adanya jejak polonioum-210 yang meningkat dalam tas Arafat. Zat radioaktif langka itu pula yang digunakan untuk membunuh pembelot Rusia, Alexander Litvinenko.
Baca Juga:
Namun pihak institute penelitian di Swis itu juga menegaskan bahwa temuan tentang polonium-201 itu harus dikonfirmasi dengan tes terhadap tulang Arafat untuk mendapat hasil yang pasti. Para ilmuwan mengingatkan, polonium cepat luruh sehingga otopsi harus secepatnya dilakukan.
Karenanya Otoritas Palsetina pada bulan lalu telah memberi lampu hijau untuk menggali kuburan Arafat di Ramallah. Arafat dimakamkan di sebuah makam di kompleks pemerintah berdinding tempatnya menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di bawah pengepungan Israel. Hanya saja belum ada tanggal pasti tentang penggalian kubur Arafat itu.
Abdallah Basher, Ketua Komite Investigasi Medik di Palestina yang menelisik kematian Arafat menyatakan, langkah-langkah untuk mengungkap kebenaran di balik kematian bekas pemimpinnya itu merupakan hal yang baik. Menurutnya, para ahli dari Swis akan didatangkan ke Tepi Barat dalam beberapa pekan ini untuk mengambil sampel tulamg Arafat.
PARIS - Jaksa di Prancis akan membuka kasus kematian Yasser Arafat di Paris pada 2004, untuk menentukan apakah kematian pemimpin Palestina itu memang
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah