Makanan Hasil Rekayasa Genetik Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Ternak
“Sejumlah studi itu dikaji pula oleh ilmuwan lain, mereka adalah studi yang dilakukan dengan cermat, dan tak ada yang menunjukkan perbedaan dalam kesehatan para hewan (baik makanan hasil rekayasa genetik maupun non-rekayasa genetik) dengan pengeculian pada sedikit di antaranya,” ungkap Dr. Alison.
Dr. Judy Carman adalah seorang pakar kesehatan masyarakat atau epidemiolog dari Universitas Flinders.
Ia mengatakan, penelitiannya yang meliputi 168 babi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa makanan hasil rekayasa genetik membuat para binatang itu sakit.
Separuh dari babi-babi itu diberi makan dengan produk rekayasa genetik dan separuh lainnya diberi makanan normal.
“Kami menemukan bahwa berat rahim rata-rata babi yang diberi makan produk rekayasa genetik menjadi 25% lebih besar daripada babi lainnya. Kami menemukan bahwa tingkat peradangan akut di perut banyak terdapat pada babi-babi yang diberi produk rekayasa genetik,” jelas Dr. Judy.
Sementara Dr. Alison menyebut, beberapa studi memiliki hasil yang berbeda karena mereka menyimpang secara substansial dari protokol.
Makanan hasil rekayasa genetik adalah salah satu isu paling kontroversial yang mempengaruhi sektor peternakan. Dan salah satu pertanyaan yang paling
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day