Makelar Perdamaian ala Prabowo

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Makelar Perdamaian ala Prabowo
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - Perang Rusia vs Ukraina yang sudah berlangsung selama hampir 16 bulan. Namun, perang yang diswali serbuan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Sudah banyak proposal perdamaian yang diajukan, tetapi tidak ada yang bisa menghentikan perang.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mencoba peruntungan untuk menjadi perantara damai dengan mengajukan usulan perdamaian.

Prabowo menyampaikan usulannya saat hadir pada forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, akhir pekan lalu.

Proposal perdamaian yang diajukan Prabowo ialah penghentian permusuhan segera, gencatan senjata pada posisi sekarang, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. Prabowo juga menyarankan sebuah referendum di wilayah yang disengketakan yang diselenggarakan oleh PBB.

Namun, usulan Prabowo itu ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Alih-alih mendapat sambutan, proposal itu langsung ditolak di tempat.

Baca Juga:

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang hadir pada pertemuan itu dengan tegas menolak ide Prabowo. Bukan hanya menolak, Reznikov bahkan mencibir proposal itu dengan menyebutnya sebagai usulan Rusia.

Dengan kata lain, Reznikov menganggap Prabowo hanya sebagai makelar perdamaian yang membawa misi Rusia. Reznikov tegas mengatakan tidak butuh makelar perdamaian dengan usul yang ganjil sebagaimana yang dibawa Prabowo.

Konflik Rusia-Ukraina superpelik, tetapi proposal Prabowo terlalu sederhana. Maunya menjadi pendamai dunia, tetapi akhirnya harus menahan malu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News