Makin Banyak Perempuan Indonesia Jadi Korban KDRT di Australia

"Ketika saya tiba di sini saya merasa ada sesuatu yang tidak beres," kata Nora.
"Memukul, mencekik, menampar ketika dia sedang mengkonsumsi narkoba, dia juga memaksa saya berhubungan seks dan saya kadang menolak. Ketika saya menolak dia tidak suka, sehingga timbul tindak kekerasan."
Hidup sendirian terpisah dari keluarganya di Indonesia, Nora hanya bisa merasakan kesedihan dan tindak kekerasan yang dialaminya sendirian.

"Saya kira faktor rasa malu adalah yang paling utama. Saya tidak mau ayah saya, atau keluarga saya mengatakan "ya kan sudah dibilangi" makanya saya merahasiakan apa yang terjadi," ujarnya.
"Saya sudah tahu bagaimana sikap keluarga saya sehingga saya tidak memberitahu mereka."
Nora mengatakan keluarganya di Indonesia pasti akan menyalahkan dirinya karena meninggalkan pasangannya itu.
Menurut Nora, keluarganya menyampaikan bahwa Nora seharusnya melakukan hal lain dulu karena meninggalkan suami dianggap bukanlah tindakan sebagai seorang perempuan Muslim.
Ditendang, dipukul, bahkan ditusuk dengan pisau merupakan sebagian dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami sejumlah perempuan di Australia, yang dilakukan suami mereka
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Paula Verhoeven Buat Aduan Dugaan KDRT, Pihak Baim Wong Merespons Begini