Makin Panas, PM Australia Sebut Alasan Tiongkok Sampah, Konyol dan Terbantahkan

"Kami tak melakukan kesalahan apa-apa, tidak bertindak yang menyaalahi nilai-nilai kami, atau melakukan sesuatu yang merusukan kemitraan kami dengan Tiongkok," ujarnya.
Juru bicara urusan pendidikan dari pihak oposisi Australia, Tanya Plibersek menyatakan Australia menawarkan sistem pendidikan tinggi terbaik di dunia dan pihaknya menunggu para mahasiswa Tiongkok kembali memulai kuliah mereka di sini.
Departemen Luar Negeri Australia secara terpisah menyatakan telah melayangkan protes resmi ke Departemen Luar Negeri Tiongkok di Beijing serta Kedutaan Besar mereka di Canberra terkait peringatan perjalanan bagi turis dan mahasiswa Tiongkok tersebut.
Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Australia dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai AU$235 miliar per tahun.
Tiongkok minta Australia atasi rasisme

Menanggapi perkembangan hubungan kedua negara, juru bicara Deplu Tiongkok, Hua Chunying menuding Australia "takut dan tak mau" mengatasi masalah rasisme yang dihadapinya.
Ia mempertanyakan bagaimana bisa PM Morrison begitu percaya diri menawarkan pariwisata dan layanan pendidikan bagi mahasiswa asing bila terjadi banyak serangan rasis dan diskriminatif.
"Kami menyarankan agar Australia mengatasi masalahnya, coba merenung dan mengambil langkah nyata untuk melindungi keamanan, hak dan kepentingan warga Tiongkok di Australia," ujar Hua.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menegaskan negaranya tidak akan tunduk pada ancaman yang dilontarkan Tiongkok terkait perdagangan, pariwisata dan pendidikan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya