Makin Sedikit Pria Mau Jadi Guru di Australia

Salah satunya dialami Rod Evans (43), guru di negara bagian New South Wales.
Dia mengaku setiap hari harus melawan nalurinya sendiri yang peduli pada anak-anak yang membutuhkan pertolongan.
"Anak-anak ingin dihibur, terutama saat mereka menangis. Tapi saya harus berhati-hati karena ada aturan soal menyentuh anak-anak. Kita harus patuhi itu," kata Evans.
Guru SD lainnya Josh Cummings (24) dari Lismore memiliki pengalaman serupa.
Dia mengatakan beberapa orangtua murid memang meminta agar anak-anak mereka ditangani oleh guru perempuan.
"Jika ada orangtua yang tak membiarkan guru pria menangani anak mereka, misalnya menggantikan popok, jelas akan menambah beban bagi guru perempuan," katanya guru di pendidikan usia dini ini.
"Kita harus sangat berhati-hati dalam menenangkan anak-anak, karena sangat mudah untuk disalahartikan," kata Cummings.
Rod Evans menambahkan, murid-murid yang masih kecil itu tidak tahu batasan dan kerapkali berusaha memeluk gurunya.
Saat ini semakin sedikit pria yang mau menjadi guru di Australia, terutama disebabkan oleh ketatnya aturan yang membatasi seberapa jauh kontak fisik bisa dilakukan dengan murid yang masih di bawah umur
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ribuan Siswa & Guru Menanam Sayuran di Sekolah
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- Motor Bu Guru Korban Begal di Bangkalan Sudah Kembali, Ada yang Terharu