Makna Idulfitri 1446 Hijriah: Momen Kebersamaan, dan Berbagi

jpnn.com, SEMARANG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Ahmad Darodji mengungkapkan rasa syukurnya atas perayaan Idulfitri 1446 H yang jatuh secara bersamaan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Daroji menyoroti pentingnya keseragaman dalam pelaksanaan Hari Raya Idulfitri.
Lantaran sebelumnya, sering terjadi perbedaan dalam penetapan tanggal Idulfitri antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan pemerintah, yang berakibat pada pelaksanaan salat Id di hari yang berbeda.
Namun, tahun ini, umat Islam di Indonesia bisa melaksanakan salat Idulfitri secara serempak pada Senin (31/3) setelah menjalankan puasa mulai Sabtu (1/3) lalu.
"Kita syukuri bahwa tahun ini kita bisa salat Id bersama-sama. Kadang-kadang pernah terjadi perbedaan sehingga salatnya dua kali. Itu sering kali menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Tetapi kali ini, alhamdulillah, kita bersama-sama," ujar Darodji kepada JPNN.com, Minggu (30/3).
Selain menjadi momen persatuan, menurutnya, Idulfitri juga merupakan waktu yang tepat untuk saling memaafkan.
Darodji mengingatkan bahwa setelah sebulan berpuasa, umat Islam diharapkan dapat saling membuka hati, dan menghapus kesalahan satu sama lain.
"Kalau bisa, kami harapkan mereka saling memaafkan antara satu dengan yang lain karena ini momentum di mana kita sudah dimaafkan oleh Gusti Allah. Insya-Allah dengan puasa kita, maka kita juga harus saling memaafkan," ujarnya.
Idulfitri 1446 H: Muhammadiyah, dan NU rayakan bersamaan, momentum persatuan dan berbagi.
- Rayakan Paskah & Idulfitri, TBIG Bantu Yatim dan Lansia di 3 Provinsi
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Kakorlantas Polri Apresiasi Upaya Polda Riau Jaga Keamanan Lewat Operasi Ketupat
- Halalbihalal UNTAR 2025 Merajut Harmoni, Menyongsong Kemenangan dalam Keberagaman
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi