Makrifah Herbal Binaan Pupuk Kaltim Raup Omzet Ratusan Juta

Makrifah Herbal Binaan Pupuk Kaltim Raup Omzet Ratusan Juta
Makrifah Herbal salah satu binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT), yang bergerak di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga. Foto dok PKT

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Makrifah Herbal memasarkan lebih dari 1.500 botol minyak herbal berbagai jenis selama 2021, dengan omzet tahunan mencapai lebih dari Rp 400 juta.

Makrifah Herbal merupakan binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT), yang bergerak di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga), dengan produk turunan berbagai jenis minyak herbal, seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga hingga jasa eduwisata, chatering dan SPA.

Pencapaian Makrifah Herbal diakui Hasma tak lepas dari pembinaan PKT yang secara berkesinambungan membekali seluruh anggota kelompoknya untuk penguatan kapasitas dan manajerial usaha, sehingga mampu berkembang dengan produktivitas yang terbilang tinggi.

“Saat ini produk Makrifah Herbal sudah tersebar di 32 daerah di Indonesia, dengan permintaan terbesar dari Sumatera, Papua dan Maluku,” kata Hasma.

Sejak menjadi binaan PKT pada 2016, Makrifah Herbal terus bertransformasi dengan berbagai pengembangan.

Bahkan pada 2021, Makrifah Herbal menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, yang mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat.

Makrifah Herbal kini mampu mengakomodasi 25 anggota di seluruh unit usaha, dengan mayoritas ibu rumah tangga paruh baya yang tidak memiliki pekerjaan.

Pemberdayaan sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar, di samping melestarikan lingkungan dengan perluasan media tanam toga di RT.11 Loktuan Bontang Utara, yang merupakan lokasi Makrifah Herbal beroperasi.

Makrifah Herbal memasarkan lebih dari 1.500 botol minyak herbal berbagai jenis selama 2021, dengan omzet tahunan mencapai lebih dari Rp 400 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News