Malaysia Gelar Serangan Fajar
Gerilyawan Sulu Terdesak ke Pantai
Rabu, 06 Maret 2013 – 05:00 WIB
Setelah serangan udara, lanjut dia, aparat keamanan Malaysia sekarang melakukan penyisiran dan pencarian dari rumah ke rumah di kampung Tanduo. Dia belum memastikan apakah ada korban dari pihak penyusup Sulu. Menurut dia, operasi di Kampung Tanduo belum berakhir. "Kami hendak pastikan bahwa kondisi keamanan di Sabah terkawal (terjaga) dan menegakkan marwah (kehormatan) negara Malaysia," katanya.
Polisi Malaysia juga mengirimkan tim penyapu untuk menambah kekuatan di Kampung Tanduo, Felda Sahabat blok 17. Satu peleton polisi khusus dari Criminal Investigation Division Royal Police Malaysia mendarat di Lahad Datu sore Senin (5/3). Mereka satu pesawat dengan Jawa Pos menggunakan penerbangan Malaysia Airlines (MAS) 3662 dari Kota Kinabalu dan mendarat sekitar pukul 17.15 waktu Sabah (selisih 1 jam dari Jakarta).
"Kita bertugas membantu kekuatan yang sudah ada di Felda Sahabat 17," ujar seorang polisi dengan name tag Ibrahim di saku kanannya setelah mendarat di Bandara Lahad Datu. Hanya Ibrahim yang mengenakan seragam resmi. Anggota yang lain tidak berseragam.
Mereka mengenakan kaus hitam bertuliskan Special Investigation Division dan sebagian yang lain berkaos Crime Scene Investigation Royal Police Malaysia. Mereka rata-rata berambut panjang, bertopi, dan berkacamata hitam. Bahkan ada yang menggunakan anting di telinga. "Tidak boleh foto kami," kata Ibrahim saat Jawa Pos mengeluarkan kamera.
LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden Terancam Dimakzulkan
- Datangi Kedubes Mesir, Aktivis Mahasiswa Suarakan Penderitaan Warga Rafah