Malaysia Gelar Serangan Fajar
Gerilyawan Sulu Terdesak ke Pantai
Rabu, 06 Maret 2013 – 05:00 WIB
Dari tanah air, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menangani masalah TKI dan WNI yang berada di lokasi konflik Sabah. Total TKI yang berada di sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit Felda di Sabah sekitar 8.700 orang. Namun TKI yang benar-benar berada di kawasan konflik berjumlah sekitar 600 orang dan saat ini sudah dievakuasi.
"Saya telah menginstruksikan atase tenaga kerja di Malaysia untuk berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah darurat untuk mengamankan TKI," ujarnya di Jakarta.
Muhaimin mengatakan pemerintah Indonesia melalui KJRI di Sabah telah mendesak Malaysia agar benar-benar memperhatikan keselamatan TKI di wilayah konflik karena mereka adalah warga sipil yang harus dilindungi. Dia telah mendapat laporan dari atase tenaga kerja di Malaysia yang menyebutkan bahwa evakuasi terhadap TKI dan WNI yang berada sekitar konflik bersenjata telah dilakukan secara bertahap.
"Atase tenaga kerja dan KJRI di Sabah terus melakukan monitoring di lapangan. Evakuasi terhadap 600 orang telah dilakukan secara bertahap dengan bekerja sama otoritas perkebunan kelapa sawit (Felda), di antaranya di lokasi Sahabat 17, Semporna, dan Tandau," paparnya. Muhaimin berjanji terus memonitor dan menyiapkan langkah antisipasi seandainya konflik meluas. (rdl/gen/oki)
LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem