Malioboro & Baca Al-Qur'an
Upacara ngaben juga diekspresikan secara kolosal di ruang publik, terutama ketika yang meninggal adalah elite sosial. Ngaben adalah ritual Hindu yang sudah menyatu menjadi budaya Bali.
Ruang publik harus tetap bebas dari intervensi dan infiltrasi kekuasaan negara. Begitulah seharusnya kondisi public sphere yang diidamkan oleh Habermas. Sebuah ruang yang bebas dipergunakan oleh siapa saja untuk mengekspresikan pandangannya sebagai warga negara.
Pemerintah tidak perlu terlalu campur tangan mengurusi ruang publik. Mengatur volume TOA masjid adalah intervensi terhadap ruang publik. Mengatur atraksi apa saja yang boleh dan tidak boleh diperagakan di Malioboro adalah intrusi terhadap ruang publik.
Negara punya banyak urusan yang lebih urgen daripada sekadar mengatur TOA masjid dan orang baca Al-Qur'an di tempat umum.(***)
Negara punya banyak urusan yang lebih urgen daripada sekadar mengatur TOA masjid dan orang baca Al-Qur'an di tempat umum.
Redaktur : Antoni
Reporter : Cak Abror
- Program Siswa Qur'ani Sepolwan Polri Diapresiasi PUI
- Andi Seto Asapa: Al-Qur'an Bukan Hanya Milik Ustaz dan Kiai
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang
- Gegara Ceramah soal Toa Masjid & Musala, Gus Miftah Disebut Provokator
- Didampingi Tyas Fatoni, Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian Kunjungi Museum Al-Qur’an Al-Akbar