Mama Emi Akan Berikhtiar demi Sejahterakan Tenaga Honorer
jpnn.com, ALOR - Persoalan tenaga honorer hingga saat ini masih menjadi persoalan di banyak daerah. Hal itu tak luput dari fokus perhatian Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara (NTT) Emilia J Nomleni.
Mama Emi -panggilan karib Mama Emi- saat kampanye dialogis di Desa Kaleb, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, Minggu (13/5) menjanjikan upah yang layak bagi para tenaga honorer. Cawagub NTT yang berpasangan dengan Marianus Sae itu menegaskan, tenaga honorer harus digaji minimal sesuai upah minimum provinsi (UMP).
"Tenaga-tenaga honorer dipastikan akan memperoleh upah setara UMP," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ada tenaga honorer yang mengaku memperoleh upah Rp 300 ribu per bulan. Bahkan, di beberapa daerah di NTT ada honorer yang digaji di bawah itu.
Misalnya, di Kota Kupang ada guru honorer yang mengajar di SD dengan gaji Rp 150 ribu per bulan. Sedangkan di Kabupaten Kupang ada guru honorer di sebuah SMP yang digaji Rp 24 ribu.
Menurut Mama Emi, upah sebanyak itu tak akan cukup menghidupi seseorang. Karena itu dia menjanjikan adanya upaya konkret untuk menyejahterakan masyarakat, termasuk tenaga honorer.
“Ini bukan hanya sekadar janji untuk menyenangkan rakyat. Ini kewajiban pemerintah dan saya memastikan bahwa upah honorer akan naik setara UMP," kata politikus PDIP itu.(jpg/jpnn)
Calon Wakil Gubernur NTT Emilia J Nomleni menyatakan, tugas pemerintah adalah menyejahterakan seluruh rakyat, terumasuk para tenaga honorer.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ratusan Honorer Diusulkan jadi PPPK 2024 Jalur Khusus, Apa Maksudnya?
- Dirjen Nunuk Nelangsa Tak Semua Honorer Terangkat PPPK 2024, Bagaimana Nasib P1-P4?
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Geser Menggeser Guru Honorer, Pembukaan Seleksi PNS 2024 & PPPK Molor, Waspada!
- Guru Honorer jadi PPPK Tuntas Tahun Ini, tetapi PTT Masih Ribuan