Managemen Informasi Buruk, Harga Sulit Turun
Rabu, 11 April 2012 – 20:44 WIB
JAKARTA – Ekonom Senior Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Arianto Patunru menilai gagalnya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi disebabkan karena buruknya manajemen informasi. Akibatnya, dengan tidak pastinya kebijakan yang akan diambil pemerintah maka malah memperbesar ekspektasi dari inflasi. “Karena ekspektasi tidak di-manage dengan baik maka harga akan susah untuk diturunkan dan ini yang akan mengancam tingkat inflasi kedepan,” ungkapnya.
“Saya kecewa dengan manajemen pemerintah dalam memberikan informasi, tahun lalu SBY bisa menaikan harga tapi tidak dilakukan lalu lihat di media, menteri yang ini bilang mau naikan yang satu lagi bilang tidak ini malah menimbulkan ekspektasi di masyarakat,” kata Arianto Patunru kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/4).
Menurutnya, dengan adanya keragu-raguan dari pemerintah terhadap kebijakan yang akan diambil, maka membuat ekspektasi masyarakat bahwa sewaktu-waktu harga BBM bersubsidi bisa dinaikan. Hal tersebut, imbuh dia, menjadi bumerang bagi pelaku pasar untuk menaikan harga-harga dan bisa mengerek inflasi lebih tinggi.
Baca Juga:
JAKARTA – Ekonom Senior Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Arianto Patunru menilai gagalnya pemerintah
BERITA TERKAIT
- Honorer Lulus PPPK Wajib Syukuran Seperti Ini, Sesuai Permintaan Bupati, Bukan Potong Kambing
- Waspada Cuaca Hari Ini untuk Sebagian Besar Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Gempa Garut Bikin Rusak Bangunan, Korban Bertambah, BMKG Punya Info Penting
- Polisi Dalami Isi Telepon Brigadir RA yang Tewas di Mampang
- Pakar Hukum Soroti Kasus Arion Indonesia Melawan DJP
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru