Manfaatkan Light Trap untuk Pengendali Hama, Kabupaten Enrekang hasilkan Bawang Merah Berkualitas Ekspor

Manfaatkan Light Trap untuk Pengendali Hama, Kabupaten Enrekang hasilkan Bawang Merah Berkualitas Ekspor
Lahan pertanaman bawang merah milik petani di Kabupaten Enrekang berpotensi besar menghasilkan bawang berkualitas ekspor dan menjadi destinasi wisata baru. Foto: Hortikultura

"Total dukungan APBN pada 2021 di Kabupaten Enrekang mencapai 135 hektare atau senilai Rp 2,4 Miliar," kata dia.

Berdasarkan data produksi Kementan 2020, Kabupaten Enrekang tercatat menempati posisi ke lima sebagai sentra produksi utama, mengungguli Kabupaten Probolinggo-Jatim yang berada di urutan ke 6, Demak-Jateng di urutan ke 7, Bandung-Jabar di urutan ke 8 dan Bantaeng-Sulsel yang masih bertengger di urutan ke 24 secara nasional.

Dalam tabel data produksi, luas panen dan produktivitas Kementan, Kabupaten Enrekang mencatatkan luasan panennya mencapai 9.565 hektare, dengan provitas 10,76 ton per hektare sehingga total produktifitasnya secara keseluruhan pada 2020 mencapai 102.873 ton.

Petani Milenial Fahrul, menyampaikan kehadiran Kementan yang bersinergi dengan Pemda menjadi jalan sukses bagi petani di daerahnya (Enrekang.red).

“Kami itu banyak belajar dari pak Bupati, dia adalah guru bagi petani. Kami juga dapat bantuan dari Kementan kan atas usul Pak Bupati, nah itulah pentingnya kalau pemimpin itu berada di tengah-tengah petani, jadi kami bisa sewaktu-waktu menyampaikan apapun, dan pastinya pemerintah itu akan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Alhamdulillah, petani di sini itu banyak sekali menikmati bantuan yang diberikan Kementan, kami berterima kasih kepada pemerintah” tutur dia.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab Enrekang dan petani bawang merah.

“Kami kagum dengan Sulawesi Selatan, karena produksinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Enrekang, tapi bisa menyuplai Kalimantan dan Pulau Jawa, bahkan saya mengalami sendiri, kalau beberapa tahun yang lalu Enrekang sudah mengespor bawang merah” tegas dia.

Di hadapan Bupati dan para petani, Tommy mengajak masyarakat Enrekang untuk bangga bertani, dan bersiap-siap dikunjungi banyak wisatawan, karena wisata malam yang menyuguhkan pemandangan lampu perangkap dan pengusir hama (light trap) pada pertanaman bawang merah yang menyala di malam hari itu sedang viral.

Lahan pertanaman bawang merah milik petani di Kabupaten Enrekang berpotensi besar menghasilkan bawang berkualitas ekspor dan menjadi destinasi wisata baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News