Mangindaan: UKP PIP Hendaknya Mengutamakan Toleransi Antarumat Beragama

Mangindaan: UKP PIP Hendaknya Mengutamakan Toleransi Antarumat Beragama
Wakil Ketua MPR Letjen TNI (Purn) E.E. Mangindaan usai menyampaikan sosialisasi Empat Pilar di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Manado, Kamis (8/6). Foto: Humas MPR

jpnn.com, MANADO - Wakil Ketua MPR Letjen TNI (Purn) E.E. Mangindaan menilai, susunan Dewan Pengarah di Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Rabu (7/6/2017) sudah bagus. Tentu, nantinya, ada organisasi di bawahnya atau sub bagian yang bergerak di lapangan.

Berbicara kepada pers usai menyampaikan sosialisasi Empat Pilar di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Manado, Kamis (8/6) petang, Mangindaan menyampaikan harapannya, agar UKP PIP lebih mengutamakan toleransi antarumat beragama. Apalagi di UKP PIP ini terdapat para tokoh yang mewakili unsur agama. Sehingga diharapkan dapat memperkuat komitmen antarumat beragama.

Soalnya, menurut mantan Gubernur Sulawesi Utara kelahiran Solo ini, sekarang ini kita terganggu oleh isu intoleransi dan lunturnya solidaritas antarsesama anak bangsa. Tugas-tugas ini, selama ini, dilaksanakan MPR melalui kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR dan, tentunya, akan sinkron dengan apa yang akan dikerjakan UKP PIP.

Menjawab pertanyaan seorang peserta sosialisasi mengenai konsistensi terhadap pernyataan Pancasila harga mati, dan kaitannya dengan pernyataan yang pernah diucapkan seorang anggota DPR (melalui bukunya: Aku Bangga Jadi Anak PKI), Mangindaan menyatakan, tidak ada tempat ideologi komunis di Indonesia.

"Kita memang tidak perlu memusuhi PKI, tapi kalau ada yang mau menghidupkan kembali ideologi komunis, silakan keluar dari Indonesia," tegas Mangindaan.
"Pancasila harga mati," katanya.(adv/jpnn)


Wakil Ketua MPR Letjen TNI (Purn) E.E. Mangindaan menilai, susunan Dewan Pengarah di Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News