Mantan Anak Buah Santoso Imbau Ali Kalora Cs Menyerahkan Diri

Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono saat dikonfirmasi media Selasa (24/8) di Poso membenarkan beredarnya video napi teroris Basri alias Bagong alias Ayas alias Opa.
“Iya benar, telah beredar video dengan durasi satu menit 53 detik dari narapidana teroris di Poso yaitu Saudara Basri alias Bagong alias Ayas alias Opa. Isi video tersebut adalah ajakan kepada DPO teroris di Poso yang masih ada di gunung untuk segera turun dan menyerahkan diri,” katanya.
Basri sebelumnya merupakan salah satu DPO teroris di Poso.
Dia ditangkap pada 2008.
Basri terbukti melakukan terorisme.
Pengadilan Negeri di Jakarta menjatuhkan vonis selama 19 tahun penjara untuk Basri.
Pada 2013, dia sempat kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulteng, dan bergabung bersama Santoso.
Namun, setelah tewasnya Santoso, Basri menyerahkan diri kepada satgas pada 14 September 2016, yang saat itu masih bersandi Operasi Tinombala.
Basri alias Bagong, salah satu narapidana terorisme yang juga mantan anak buah Santoso di MIT, mengimbau terduga teroris di Poso yang masuk DPO, termasuk Ali Kalora, segera menyerahkan diri.
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- 115 Rumah Warga di Poso Terendam Banjir
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan