Mantan Bupati Dapat Jatah Rp 20 Juta Per Minggu dari Dinas
jpnn.com, SIDOARJO - Mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) disudutkan mantan anak buahnya dalam kesaksian di Pengadilan Tipikor Surabaya di Sidoarjo kemarin (15/10).
Saksi yang dihadirkan adalah Suharsono (kepala Satpol PP Kabupaten Mojokerto) dan Nurhono (mantan kepala dinas PU).
Dalam keterangannya, Nurhono menjelaskan bahwa pihaknya punya kewajiban memberikan uang kepada MKP Rp 20 juta terkait uang operasional. Uang itu diberikannya satu minggu sekali.
Terkait dengan uang proyek, mendirikan izin, memang ada kesepakatan nilai Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
Namun, negosiasi tersebut sempat berjalan alot karena pihak perusahaan, yakni Protelindo, hanya mampu memberikan uang Rp 170 juta.
"Tapi, setelah ketemu nilai uang tersebut, langsung diberikan kepada anak buah MKP," ungkap Nurhono.
Hal itu dibenarkan Suharsono. Sebab, Suharsono yang menginstruksikan adanya penindakan atas tower telekomunikasi yang berdiri.
Total ada 19 tower yang menjadi masalah karena tidak punya izin. "Lima belas sudah berdiri, sedangkan empat lainnya masih tahap pembangunan," ungkapnya kepada jaksa KPK Ni Nengah Gina Saraswati.
Mantan Bupati Mojokerto terjerat korupsi karena diduga menerima suap terkait pemberian izin pembangunan pendirian tower.
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Periksa 2 Hakim Agung yang Menyidangkan Perkara KM50
- Eks Penyidik Desak KPK Jemput Paksa Shanty Alda demi Ungkap Suap Gubernur Malut
- Bareskrim Harap Firli Bahuri Hadiri Pemeriksaan
- Bareskrim Tetapkan Dua Tersangka Suap Pengurusan DID Kota Balikpapan
- Suap Perizinan kepada Gubernur Malut, Tersangka Petinggi Harita Group Segera Diadili
- Diperiksa KPK terkait Kasus Eddy Hiariej, Idrus Marham Akui Ada Sengketa di PT CLM