Mantan Manager Merpati Disinyalir Dibunuh

Mantan Manager Merpati Disinyalir Dibunuh
Mantan Manager Merpati Disinyalir Dibunuh

Sementara itu, Enal, sekuriti Town House Sungai Saddang yang bertugas saat kejadian (Rabu 30 November, red) kukuh, tak ada orang luar masuk ke perumahan tersebut. “Saya tidak pernah meninggalkan tugas. Selain di pos saya hanya jalan-jalan melihat tukang bekerja di dalam kompleks. Kalau ada orang masuk saya pasti lihat,” katanya.

Menurut Enal, ia hanya melihat Hj Ida Nur (mertua Imam) keluar dibonceng. “Yang membonceng katanya tukang ojek keluarga. Saya kenal karena memang sering datang. Cuma saya tidak tahu namanya,” kata Enal, sambil berusaha mengingat, siapa lagi tamu di kompleks yang hanya belasan rumah itu.

Bagi Enal, suasana kompleks ketika itu, sangat sepi. Maklum hampir semua penghuninya berangkat kerja. Dia juga mengaku tidak tahu kalau ada orang di rumah TKP. “Kalau tidak salah, Hj Ida keluar setelah Lohor. Kira-kira lewat pukul 12.30,” tambahnya.

Selain ojek, ada beberapa pekerja bangunan (tukang batu, red) yang bekerja di dalam komples. Lokasi bangunan yang dikerja, tak jauh dari TKP. Jaraknya, hanya diantarai satu rumah saja. “Saya melihat tukang keluar komples makan siang. Tak lama kemudian, sekitar pukul 13.00 tukang masuk lagi dan melanjutkan pekerjaan,” ucapnya.

MAKASSAR - Indikasi mantan Manager PT Merpati Nusantara Air Lines Makassar, Imam Bagus Nugraha, 40 tahun, tewas dibunuh, sangat kuat. Itu dikuatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News