Mantan Menteri Diselidiki Karena Diduga Membantu Temannya MenangkanTender Proyek
"Stuart menolak sepenuhnya pernyataan yang terkandung dalam artikel tersebut dan tidak melanggar persyaratan kejujuran atau Kode Etik Menteri," katanya.
"Pengadaan departemen yang disebutkan dalam artikel [Suratkabar Nine] dimulai 10 bulan sebelum Stuart menjadi menteri dan perusahaan telah diidentifikasi sebagai pemasok pilihan oleh departemen sebelum Pak Menteri bertemu dengan mereka," jelasnya.
"Stuart tidak terlibat dalam proses pengadaan, dan sudah semestinya begitu," tambahnya.
Kepada Radio ABC, Menteri Bill Shorten mengatakan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan baru apakah ada intervensi dari mantan Menteri Stuart Robert.
"Saya pikir detailnya sangat memprihatinkan," ujar Bill.
"Saya ingin mengetahui bagaimana kontrak dialokasikan. Saya ingin mengetahui sejarah prosesnya karena ini menyangkut uang yang sangat besar," katanya.
"Saya tidak bilang ada api, tapi asapnya belum hilang, malah semakin tebal," tambahnya.
Menurut Bill, masalah ini adalah sesuatu yang dapat diselidiki oleh Komisi Antikorupsi Nasional yang baru dibentuk.
Mantan Menteri Layanan Pemerintah Australia dituduh melakukan campur tangan untuk membantu teman-temannya merundingkan sebuah kontrak proyek kini akan diselidiki oleh aparat berwenang
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bersama Kejagung, BPKP Berperan Strategis Dalam Penanggulangan Korupsi
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Jadi Tersangka Korupsi, Kadiskop UKM Padangsidimpuan Ditahan Kejari
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Stt, KPK Sedang Proses 2 Kasus Korupsi di PT Telkom