Mantan Penyortir Barang Bukti Kejahatan Gugat Kantor Kejaksaan

Sementara itu Psikolog, Rosemary Williams, yang mengobati Paul, mengatakan OPP telah bersikap sangat tidak bertanggung jawab karena menunjukan anak-anak untuk menyortir gambar-gambar sadis tersebut.
"Video dan foto pembunuh dan pemerkosa dan pelaku mutilasi, mereka masih terlalu muda secara kejiwaan untuk dapat mentolerir paparan gambar sadis seperti itu," katanya.
"Saya tidak terlalu paham soal hukum, tapi yang jelas klien saya terlalu belia auntuk terekspose dengan material semacam itu akibatnya mereka sulit beradaptasi di masa dewasa," tambah Williams.
Sementara itu Kantor Kejaksaan mengatakan pihaknya akan mempelajari kasus ini namun membantah telah menawarkan pekerjaan itu kepada siswa yang berusia di bawah 18, mengingat tugas mereka adalah mengadili pelanggaran serupa yang dapat dituntut dengan hukuman serius karena mereka menyadari sangat sulit meminimalkan dampak dari risiko eksposur materi grafis yang mengerikan itu terhadap anak-anak.
Paul sendiri mengatakan dirinya berencana mengajukan gugatan kepada Komisi Royal yang mengusut kasus pelecehan seksual pada anak.
Seorang pria yang ketika remaja pernah dipekerjakan untuk menyortir barang bukti foto-foto kejahatan brutal seperti pemerkosaan, pembunuhan dan mutilasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina