Mantan Pilot Ini Mendapat Julukan Malaikat

Mantan Pilot Ini Mendapat Julukan Malaikat
NIAT BAIK: Budi Soehardi dan Peggy Lakusa di tengah anak-anak Panti Asuhan Roslin di Kupang, NTT. Foto: Panti Asuhan Roslin for Jawa Pos

Ternyata, niat baik Budi dan Peggy sempat menjadi bahan pergunjingan masyarakat setempat. Keduanya sempat disangka sebagai anggota sindikat penjualan bayi. 

Masyarakat menuding mereka mengumpulkan bayi di rumah kontrakan itu untuk kemudian dijual ke luar Timor. 

Namun, Budi dan Peggy tidak menyerah pada tudingan miring tersebut. ”Saya dan istri terus menjalankan panti asuhan itu tanpa memikirkan omongan orang,” ucapnya.

Apalagi, dari hari ke hari jumlah anak yang dititipkan ke panti terus bertambah. Dalam waktu singkat, jumlah anak yang diasuh panti menjadi 16. 

Budi pun mulai kepikiran tempat penampungan mereka yang kian sesak. Maka, dia lalu berembuk dengan istri untuk mendirikan panti asuhan yang permanen.

Singkat cerita, Budi akhirnya bisa membangun panti asuhan di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kupang. Lahan yang dipakai adalah tanah yang dia beli pada 1990-an. 

Setelah gedung selesai dibangun, Budi makin serius menjalankan pantinya itu. Tak heran bila anak asuhnya terus bertambah. Kini jumlahnya mencapai sekitar 150 orang. 

Sebagai pilot senior di maskapai internasional, kala itu Budi tidak kesulitan untuk menghidupi PA Roslin. 

SOSOK Budi Soehardi cukup beken di kalangan masyararakat Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Mantan pilot Garuda dan Singapore Airlines itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News