Mantan Sesmil Kepresidenan Bela Langkah Jokowi Usulkan Budi Gunawan

Mantan Sesmil Kepresidenan Bela Langkah Jokowi Usulkan Budi Gunawan
Mantan Sesmil Kepresidenan Bela Langkah Jokowi Usulkan Budi Gunawan

jpnn.com - JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo mengusulkan Komjen (pol) Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR memunculkan polemik. Kontroversi bergulir menyertai pengusulan petinggi Polri yang pernah disebut-sebut memiliki rekening gendut itu sebagai calon pengganti Sutarman di pucuk pimpinan Polri.

Namun, mantan sekretaris militer kepresidenan, TB Hasanuddin menilai langkah Presiden Jokowi mengusulkan Budi Gunawan tidak menyalahi aturan yang ada. “Menurut hemat saya, (pengusulan Budi Gunawan, red) sudah sesuai prosedur yang berlaku, tak ada yang perlu dipermasalahkan lagi,” katanya di Jakarta, Minggu (11/1).

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu lantas menyodorkan alasan bahwa Budi Gunawan juga figur tepat untuk memimpin Polri. Di antaranya karena mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu merupakan salah satu dari 5 calon Kapolri yang diajukan oleh Kompolnas. “Dipastikan  Kompolnas tidak asal-asalan mengajukannya,  tetapi telah melalui tahap seleksi yang ketat,” ucap Hasanuddin.

Soal alasan hanya Budi yang diusulkan ke DPR sebagai calon Kapolri, Hasanuddin menegaskan bahwa Jokowi sebagai presiden punya hak prerogatif. Selanjutnya, kata Hasanuddin, sesuai pasal 11 ayat (1) UU NO 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian maka Budi Gunawan sebagai calon Kapolri perlu mendapat persetujuan DPR.

“Jadi sekali lagi tidak ada aturan yang dilanggar oleh presiden. Justru akan salah besar bila kemudian Presiden Jokowi mengajukan calon Kapolri diluar yang diusulkan oleh Kompolnas .

Bagaimana dengan tudingan bahwa Budi terkait kepemilikan rekening gendut? “Bahwa kemudian ada sebagian  masyarakat yang mengkritisinya terutama menyangkut rekening gendut, menurut saya subyektif. Isu soal rekening gendut itu sesungguhnya sudah sejak lama telah diklarifikasi oleh Kapolri, Kabareskrim Polri dan Irwassum Polri, termasuk oleh Kompolnas saat seleksi, jadi dianggap sudah selesai masalahnya,” tandas Hasanuddin.

Sekarang, katanya, proses pemilihan Kapolri sedang berjalan. “Beri kesempatan Komjenpol Budi Gunawan menjadi Kapolri yang baru dan mari kita awasi kinerjanya langsung oleh rakyat  demi kepentingan masyarakat, negara dan bangsa. Jangan ragu-ragu untuk mengkritisinya,” ajaknya.(ara/jpnn)

JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo mengusulkan Komjen (pol) Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR memunculkan polemik. Kontroversi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News