Mantap! Berkat Penggunaan APH, Cabai di Gowa Berhasil Terbebas di Serangan Antraknosa

Pasalnya, upaya yang dilakukan oleh petani dan fungsional POPT telah menunjukkan kesuksesan luar biasa dalam mengurangi angka serangan antraknosa pada tanaman cabai.
"Dengan penggunaan PGPR, trichoderma, dan Pesnab secara terpadu, petani di Gowa telah melihat dampak positif pada pertumbuhan tanaman, produksi, dan kualitas hasil panen mereka. Melalui serangkaian uji coba lapangan yang teliti dan berulang, kinerja kombinasi formula ini terbukti mampu meningkatkan resistensi tanaman cabai terhadap serangan penyakit,” terang Jekvy.
Jekvy menyebutkan dalam periode uji coba, dilaporkan terdapat peningkatan produksi cabai hingga 30 persen, dan mengurangi angka kerugian akibat antraknosa sebesar 90 persen.
Kesuksesan ini memberikan harapan baru bagi petani cabai di wilayah lain untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian akibat serangan antraknosa. (mrk/jpnn)
Tanaman cabai di Gowa kini terbebas dari serangan antraknosa berkat penggunaan agensia pengendali hayati (APH)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Harga Pangan Hari Ini, Beberapa Turun, tetapi Ada yang Tetap Tinggi
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan