Manuel Castells dan Kaesang Pangarep: Memahami Visi Kepemimpinan Muda dalam Politik Digital
Oleh: Ahmad Baihaqi Subarna

Ini menciptakan koneksi yang kuat antara pemilih dan calon pemimpin mereka.
Visi Kaesang tentang pemilu yang demokratis melalui platform digital membawa perubahan signifikan dalam cara politik dipahami dan dijalankan.
Dia telah membuktikan bahwa politik yang lebih transparan, inklusif, dan berbasis substansi dapat tercapai melalui pemanfaatan teknologi.
Inisiatif-inisiatifnya mengilustrasikan pentingnya menggunakan platform digital untuk meningkatkan partisipasi warga dalam proses politik, menjembatani kesenjangan antara pemilih dan calon pemimpin, serta mempromosikan pemilu yang lebih adil dan cerdas.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi, visi kepemimpinan Kaesang dan sepak terjangnya dalam mengwujudkan pemilu yang demokratis melalui platform digital memberikan pandangan baru tentang bagaimana politik dapat menjadi lebih inklusif dan transparan.
Visi ini mengangkat peran teknologi sebagai alat yang kuat untuk menguatkan demokrasi, menjadikan pemilu sebuah wadah yang lebih demokratis, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Kaesang telah membuktikan bahwa dengan tekad dan inovasi, pemilu yang demokratis dan inklusif mampu dijalankan sehingga menjadi contoh bagi pemimpin muda di seluruh dunia.
Penulis adalah aktivis Gerakan Muda Pengawal Demokrasi Indonesia (GEMA PEDIA)
Manuel Castells adalah seorang sosiolog terkenal yang telah mengembangkan pemahaman yang dalam tentang peran teknologi dan media sosial dalam politik
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Pelaku Usaha Wajib Tahu, Begini Cara Jualan Biar Makin Cuan
- Azka Aufary Ramli: Implementasi QRIS dan GPN Sebagai Wujud Kedaulatan Digital Indonesia
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud untuk Mendukung Ekosistem Digital Indonesia
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta