Manulife Agresif Sasar Dana Pensiun

Manulife Agresif Sasar Dana Pensiun
Manulife Agresif Sasar Dana Pensiun
SURABAYA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia kian agresif mengembangkan bisnis employee benefits, termasuk di antaranya dana pensiun. Tahun ini mereka menargetkan pertumbuhan sebesar 25-30 persen. Apalagi di Indonesia, kesadaran perusahaan terhadap pentingnya program kesejahteraan karyawan relatif lebih rendah, sehingga potensi pasarnya masih besar.

Vice President Director and Head of Employee Benefits and Sharia Business Nelly Husnayati mengatakan potensi pasar Indonesia masih sangat besar. Terutama, kalau dibandingkan dengan perkembangan bisnis Manulife di negara lain. "Selama ini kita masih bisa tumbuh dua digit, sementara di negara lain seperti AS pertumbuhannya hanya dua persen," katanya di sela acara Employee Benefits Client Gathering yang dihadiri 100 perusahaan di Surabaya, Selasa (5/6).

Dia menyebutkan, sepanjang tahun lalu pihaknya membukukan aset sebesar Rp 6,3 triliun yang mencakup dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), program pesangon dan Group Life and Health. Terbesar berasal dari DPLK senilai Rp 4,9 triliun dengan melayani sekitar 5.000 perusahaan dan 740 ribu karyawan.

"Sampai April tahun ini meningkat, total menjadi Rp 6,8 triliun. Tahun ini kami tetapkan pertumbuhan sebesar 25-30 persen," sebutnya. Secara jangka panjang sampai tahun 2016, ia optimistis bisa menggaet 9.000 perusahaan yang bergabung dalam program DPLK. Sedangkan, khusus Jawa Timur dan Bali pihaknya melayani 39 ribu karyawan dari 513 perusahaan dengan jumlah aset yang dikelola Rp 155 miliar.

SURABAYA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia kian agresif mengembangkan bisnis employee benefits, termasuk di antaranya dana pensiun. Tahun ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News