Maradona Dibesarkan Dalam Kemiskinan Akut, Buat Napoli Dicemooh Klub Kaya Raya

Maradona Dibesarkan Dalam Kemiskinan Akut, Buat Napoli Dicemooh Klub Kaya Raya
Diego Maradona menggiring bola saat membela Napoli dalam pertandingan Piala UEFA yang kini bernama Liga Europa, melawan Bordeaux yang dalam foto ini tengah dihadang oleh Jean Tigana dan Alain Roche, pada 23 November 1988. (Photo by AFP/AFP)

"Banyak hal yang mengingatkan saya kepada asal-usul saya. Ada mogok makan dan orang-orang mengikatkan diri ke pagar Stadion San Paolo, memohon saya agar datang. Bagaimana bisa saya mengecewakan mereka?"

Bersama-sama, Maradona dan Napoli menaklukkan tim-tim utara seperti Juventus, AC Milan dan Inter Milan, yang dipandang sebagai kelompok kemapanan aristokrasi sepak bola Italia. Maradona seketika mengubah Serie A.

Perayaan setelah kemenangan gelar Serie A mereka pada 1987 membuat kota itu macet total.

"Saya tahu semua masalah yang mereka hadapi. Orang-orang ini berkorban demi membeli tiket. Mereka selalu di sana, selalu di sana. Itu membuat saya mengenali mereka sejak hari pertama," kata Maradona.

"Mereka percaya kepada saya, mereka memberi saya segalanya tanpa mengenal saya dan itu tidak bisa dilupakan."

Ketika timnas Argentina yang diperkuat Maradona bertemu Italia di Napoli pada Piala Dunia 1990, beberapa pendukung tuan rumah melakukan hal yang tidak terpikirkan dengan bersorak mendukung negara Amerika Selatan itu.

Para politisi lokal jatuh hati untuk berfoto dengannya dan bahkan sampai hari ini, lukisan Maradona masih menghiasi dinding-dinding di seantero kota itu.

Namun, tidak semuanya menyenangkan. Sebuah film dokumenter produksi 2019 mengisahkan tahun-tahun liarnya di Napoli ketika dia menjadi kecanduan kokain dan pesta.

Maradona yang dibesarkan dalam kemiskinan akut, membuat Napoli ketika merekrutnya dicemooh oleh klub-klub kaya raya.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News