Marc Marquez: Sosok yang Dibenci, tetapi Juga Dicinta

Marc Marquez: Sosok yang Dibenci, tetapi Juga Dicinta
Pembalap tim Repsol Hondaz Marc Marquez. Iluatrasi Foto : Crash

"Kami tidak saling menyapa karena kami adalah rival sengit. Saya pernah mengalahkannya di Moto2 untuk merebut juara, jadi saya ingin kembali mengalahkannya di MotoGP," imbuh dia.

Namun sayang, Bradl gagal mewujudkan ambisinya itu.

"Faktanya, dia memang jauh lebih cepat dari saya," ucapnya lagi.

Pada debutnya itu pula, Marquez langsung menjuarai MotoGP, sedangkan Bradl kian meredup. Lawan yang dia kalahkan di Moto2 menjelma sebagai 'alien' menakutkan.

"Saya berusaha untuk tetap menghormati Marc karena dia punya bakat luar biasa, dan lebih cepat dari saya. Jujur, saya membencinya," canda Bradl.

Syukurlah, itu hanya persaingan di masa lalu. Marquez dan Bradl kini bekerja sama dalam tim Repsol Honda.

Bradl menjadi salah satu bagian tim penguji, yang menjadi sosok penting di balik kedigdayaan Marc Marquez dengan motor RC213V.

"Mungkin, 10 tahun lalu saya tidak akan ke ruangan ini. Namun, saat ini saya sangat senang menjadi test rider Honda. Hal paling membahagiakan adalah ketika apa yang saya rasakan (saat tes motor) cocok dengan data yang keluar," tukas Bradl.(mcr15/jpnn)

Marc Marquez menjadi sosok yang dibenci, tetapi dicinta. Simak cerita dari test rider Honda, Stefan Bradl.


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News