Maret, Jumlah KDRT Meningkat, Gampang Emosi Dampak Corona?

“Bisa saja hanya diperlukan pendampingan oleh psikolog atau membutuhkan penanganan lain. Misalnya penanganan medis karena kekerasan fisik, hingga penanganan masalah hukumnya,” katanya.
Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga, Edy menyebut, DPMPPA Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta agar psikolog di tiap Puskesmas bisa memberikan bantuan penanganan untuk konsultasi.
“Kami juga memiliki Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai institusi untuk program pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. Jumlah warga yang mengakses layanan pun mengalami peningkatan,” katanya.
Meskipun demikian, layanan konsultasi dengan psikolog di Puspaga Kota Yogyakarta baru bisa dilayani dengan pertemuan langsung.
“Tetapi, kami upayakan untuk protokol kesehatan tetap diperhatikan karena ada saja warga yang datang untuk konsultasi,” katanya. (antara/jpnn)
Sepanjang Maret 2020, jumlah kasus KDRT di Yogyakarta meningkat, tetapi belum bisa disimpulkan terkait dampak virus corona COVID-19.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Paula Verhoeven Buat Aduan Dugaan KDRT, Pihak Baim Wong Merespons Begini
- Paula Verhoeven Bongkar soal Dugaan KDRT Fisik dan Psikis oleh Baim Wong
- Yogyakarta Royal Orchestra Gelar Konser Megah di Jakarta
- Curhat Jadi Korban KDRT, Adelia Septa: Saya Disiksa hingga Dilempar Gelas
- Sadis, Seorang Istri di Inhu Aniaya Suami hingga Tewas, Motifnya tak Disangka
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run