Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan

Jadi Sopir Taksi di Usia Senja, Baru Raih Penghargaan pada 2011

Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan
Marina Martin Segedi di atas taxi yang biasa dikendarainyanya di pangkalan Taxi Raden Inten, Buaran, Jakarta Timur. Foto : Muhammad Amjad/Jawa Pos

Berkat kerja kerasnya, dua anaknya bisa menyelesaikan pendidikan dan kini telah memberinya dua cucu. Yang mengagumkan, di tengah kondisi perekonomian yang serba terbatas, Marina masih mau menjadi orang tua angkat bagi Tya Oktaviany dan Jello Christoper. "Orang tua mereka teman-teman saya dan kondisinya jauh lebih buruk dari saya," terangnya.

   

Dengan tambahan beasiswa dari manajemen Taksi Bluebird tempat dia bekerja, Marina juga bisa membesarkan Tya dan Jello dengan baik. Tya telah kuliah, sedangkan Jello yang masih di bangku sekolah dasar kini mulai serius menekuni pencak silat.

Lewat Jello ini pula Marina mencanangkan ambisi mencetak pesilat nasional. Untuk itu, pada saat anak-anaknya telah dewasa sehingga dia punya waktu cukup, Marina pun mulai meneruskan perguruan Padjajaran yang dulu menjadi tempatnya bernaung. Bahkan, dia menjadi pendekar utama yang menjadi instruktur para murid perguruan Padjajaran.

Tentu, fasilitasnya masih minim untuk 40-an murid dewasa dan 30-an anak-anak. Marina hanya melatih mereka di lapangan belakang kompleks rumahnya, di kawasan Bintara, Bekasi, dua kali dalam seminggu, setiap Minggu malam dan Kamis malam.

Untuk menghidupi empat anak sendirian, Marina Martin Segedi harus gonta-ganti pekerjaan. Prestasinya baru dikenali setelah mengangkut penumpang dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News