Markas Dirudal 2 Tewas, KKB Ancam Lakukan Serangan Balasan

Markas Dirudal 2 Tewas, KKB Ancam Lakukan Serangan Balasan
Suasana kontak tembak senjata antara aparat keamanan dengan KKB di Pos Palapa, Kamis (15/11) lalu. Foto: IST HUMAS POLDA PAPUA FOR RADAR TIMIKA

jpnn.com, JAKARTA - Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPPB) yang selama ini disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) oleh Polda Papua meminta pembuktian secara hukum bila memang terjadi pemerkosaan dan perampasan harta.

Juru Bicara TNPPB Sebby Sambo membantah tuduhan Polda Papua terkait terjadinya pelecehan seksual, penganiayaan dan perampasan harta yang dilakukan KKB.

Indonesia sebagai negara hukum seharusnya membuktikannya. ”Buktikan secara hukum dong,” cetusnya.

Kalau hanya melemparkan wacana, tanpa ada pembuktian tentunya justru Polda Papua yang melakukan pelanggaran hukum.

”Kami pastikan TNPPB tidak melakukan semua itu,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (18/11).

Dia juga menuturkan bahwa sebenarnya TNI dan Polri telah melakukan pelanggaran hukum perang internasional dalam operasi tersebut.

Sebab, saat melakukan operasi itu TNI dan Polri menembakkan rudal balistik sebanyak enam kali ke markas TNPPB. ”Mereka menembak dari jarak 3 km dari markas kami,” jelasnya.

Dalam aturan hukum perang internasional disebutkan bahwa harus menggunakan senjata yang sepadan dalam melakukan perlawanan.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengancam melakukan serangan balasan kepada TNI dan Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News