MarkPlus Ganjar Kemenpar Government Marketeers Award 2016

Dalam perhelatan ini, The MarkPlus Conference (MPC) 2017 memfokuskan pembahasan mengenai tren dan fenomena pemasaran yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2017 mendatang.
Acara selama satu hari penuh ini dihadiri oleh sekitar 5.000 partisipan yang terdiri dari para eksekutif perusahaan, pebisnis, pemasar, akademisi, pelajar, dan profesional dari Indonesia maupun luar negeri. Konferensi ini juga melibatkan 500 perusahaan dan 50 pembicara pilihan yang kompeten dalam bidangnya.
Selain itu, acara ini pun didukung penuh oleh beberapa kementerian. Adapun menteri yang hadir pada acara ini adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Di tahun 2017 kita harus siap dengan kenyataan-kenyataan baru yang tidak disangka seperti Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, Tiongkok yang menjadi wisatawan nomor 1 di Indonesia dan munculnya generasi muslim yang moderen. Suka tidak suka kita harus terima, maka dari itu judulnya New Realities” jelas Hermawan saat membuka MPC 2017.
Hermawan juga menjelaskan konsep terbaru Marketing 4.0 yang bukunya baru saja diluncurkan pada acara The MarkPlus Conference 2017. Marketing 4.0 tetap mempergunakan Marketing 3.0 sebagai fondasinya.
“Mau 4.0 dan seterusnya, tetap spirit 3.0 tidak boleh hilang jika ingin survive pada tahun 2017,” tegas Hermawan.
JAKARTA – Arief Yahya semakin kelihatan kapasitasnya sebagai marketing dan sekaligus doctor strategic marketing. Pengalaman membesarkan PT
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Peluncuran COCOBOOST di Ajang Mizone Active Zone Seru
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya