Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi yang Jadi Animator Film Upin-Ipin
Bawa Tokoh Unyil dan Beri Sentuhan Indonesia
Selasa, 14 September 2010 – 12:21 WIB
""Director dan script writer suka mengajak saya untuk membantu. Misalnya, di Malaysia kan tidak dikenal kupu-kupu, tapi rama-rama. Terus, kata "senang" di sana berarti mudah. Kalau di sini, artinya gembira,"" tuturnya.
Pada kesempatan lain, seperti dalam episode Berkelah atau Piknik, Kiki memasukkan unsur-unsur Indonesia untuk menyesuaikan dengan tokoh Shanty yang asli Indonesia. Misalnya, membuat animasi kue bakpia, semprong, dan keripik ceker ayam. ""Supaya lebih kaya kulturnya. Dan mereka suka,"" ucapnya bangga.
Saat ini, Kiki sedang merayu Usamah Zaid, direktur produksi Upin-Ipin, agar memuat episode khusus kedatangan Unyil ke Upin-Ipin untuk menyukseskan kampanye damai dua negara bertetangga ini.
Kiki yakin, episode khusus tersebut bisa terwujud karena produsen Upin-Ipin juga sangat tertarik pada program kampanye damai itu. ""Buktinya, para ofisial Upin-Ipin juga memasang wallpaper "Damai Yuk" di Facebook,"" imbuhnya.
Sejak 31 Agustus lalu, Unyil dan Upin bersalaman di dunia maya sebagai ikon kampanye ""Damai Yuk"" untuk Indonesia-Malaysia. Salah seorang penggagas
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor