Mas Ganjar Singgung Transparansi Data untuk Memuluskan Kebijakan PSBB Jawa-Bali
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak melakukan langkah khusus dari kebijakan pemerintah pusat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali.
Sebab, kata Ganjar, masyarakat sudah memahami aturan PSBB untuk menekan penularan COVID-19.
Jauh sebelum keputusan pemerintah pusat, beberapa daerah sudah menerapkan pembatasan dengan pola masing-masing.
"Sebenarnya sudah beberapa saat lalu, kegiatan semacam ini pernah tejadi. Ada yang PSBB, ada yang pembatasan kegiatan masyarakat, macam-macam polanya," kata Ganjar dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Kamis (7/1).
Namun, ujar Ganjar, kebijakan pembatasan Jawa-Bali kali ini harus berdasarkan dari sisi data. Misalnya, membuka peta persebaran COVID-19 yang tinggi di sebuah daerah.
"Tinggal peta dibuka, diterapkan dengan mikro zonasi, kemudian tidak dilarang tetapi diketatkan," ujar dia.
Selain itu, kata Ganjar, turut dibuka data tenaga kesehatan yang meninggal akibat menangani pandemi COVID-19.
Begitu juga ketersediaan tempat perawatan bagi pasien yang menderita sakit.
BERITA TERKAIT
- Survei SSC: Risma, Prabowo, dan Ganjar Jadi Pilihan Kaum Milenial Untuk Gantikan Posisi Presiden Jokowi
- Bisa Saja Megawati Mengusung Kader Terbaiknya Ini di Pilpres 2024
- Dapat Peringatan Khusus dari BMKG, Pemprov Jateng Langsung Gelar Simulasi Menghadapi Bencana
- Jateng Jadi Percontohan Seleksi Anggota Paskibraka 2021
- Pak Ganjar Siap Bantu Korban Gempa di Malang
- Peluang Ganjar Diusung PDIP, Hasto Kristiyanto: Keputusan di Tangan Ibu Megawati Soekarnoputri