Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi

Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Sipilinus (31) yang merupakan warga asli Sebadok, Senin (13/2) siang menceritakan bahwa sebelum kejadian, tepatnya seminggu sebelumnya siswa di sekolah sering mengalami kerasukan makhluk halus. Setelah kejadian di sekolah tersebut, kemudian dibuat acara adat di sekolah yang biasa dikenal dengan sebutan Adat Pantang. Paska dilakukan acara adat tersebut, tidak ada lagi terjadi kerugian serupa.

Ia lantas menceritakan bahwa pada malam kejadian tepatnya setelah enam warga tewas tersebut ada beberapa warga yang mendengar teriakan-teriakan Triu dari arah Lereng Gunung Kuru di Sebadok.  Warga mendengar suara itu pada Sabtu malam.

Hampir senada dengan Sipilinus, warga Sebadok lainnya, Sulam (36) menceritakan bahwa sebelum kejadian ada beberapa anak-anak SMP di Sebadok yang kesurupan.

Untuk kasus yang terjadi Sabtu kemarin, dari awal memang tidak ada tanda-tanda aneh. Hanya saja karena isu virus dan wabah sehingga semua ketakutan.

NGABANG - Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kabupaten Landak mendadak tenar. Daerah ini menjadi pusat perbincangan di masyarakat, termasuk diantaranya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News