Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Selasa, 14 Februari 2012 – 11:10 WIB
"Informasi awalnya warga ada melihat ular di daerah setempat. Ular sebesar pergelangan tangan orang dewasa dan berwarna hitam. Kemudian yang melihat mengambil solar dan membakar tempat disemak-semak yang diduga tempat bersembunyinya ular. Tetapi habis dibakar warga tidak lagi menemukan ular yang dimaksud. Saya tidak tau benarnya yang mana, karena yang paling santer isunya adalah wabah yang menakutkan," ungkapnya ibu beranak tiga tersebut.
Paska kejadian tersebut, sementara waktu ia dan anak-anaknya menginap ditempat pengungsian.
Selain itu juga, dikarenakan ada acara adat pantang atau yang dikenal juga dengan Belala. Jadi paling tidak seminggu lagi baru ia dan masyarakat lainnya bisa kembali ke kampung kelahirannya.
"Adat ini yakni orang luar belum boleh masuk kampung tersebut, sedangkan yang sudah ada didalam tidak boleh keluar. Kalau melanggar biasanya dikenakan denda. Adat tersebut berlaku sejak Minggu (12/2) kemarin. Adat dilaksanakan pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 wib," jelasnya.
NGABANG - Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kabupaten Landak mendadak tenar. Daerah ini menjadi pusat perbincangan di masyarakat, termasuk diantaranya
BERITA TERKAIT
- Kementan Minta Penyuluh Pertanian di Kalsel Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan
- Diduga Tergelincir di Sungai, Hanafia Tenggelam di Sungai Musi
- Maju Pilbup Kudus 2024, Sam'ani Intakoris Pensiun Dini dari PNS
- Eman Suherman Dukung UMKM untuk Tingkatkan Ekonomi Majalengka
- Awal Bulan, Volume Kendaraan di Puncak Bogor Meningkat Hingga 2 Kali Lipat
- ART Lompat dari Rumah Penyalur di Tangerang, Polisi Tetapkan Satu Tersangka