Masih Terjaga, BI: Inflasi 2023 Lebih Rendah dari 2022
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2023 terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen month to month (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Perkembangan inflasi 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen (yoy)," kata di Jakarta, Rabu.
Menurut Erwin, inflasi yang terjaga dalam kisaran sasaran merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Erwin menuturkan BI meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.
Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi.
Inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80 persen (yoy), sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia. Begitu juga dengan inflasi volatile food yang relatif terkendali sebesar 6,73 persen (yoy).
Hal itu didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2023 terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global