Masih Utang Rp 300 Juta
PSSI ke Timnas Futsal untuk Gaji Pemain
Kamis, 17 Juni 2010 – 04:50 WIB

FUTSAL - Salah satu pose anggota timnas futsal Indonesia terdahulu, dalam salah satu turnamen. Foto: Internet.
JAKARTA - Entah apa yang ada di pikiran para pengurus PSSI. Mereka ternyata lebih memilih untuk pergi ke Afrika Selatan (Afsel) dibanding memberesi berbagai permasalahan yang tengah menyelubunginya. Setelah belum juga mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepada Adjie Massaid sebagai manajer Timnas U-23 meskipun yang bersangkutan sudah ditunjuk sejak beberapa bulan lalu, yang terbaru PSSI ternyata masih menunggak utang kepada para penggawa timnas futsal Indonesia. Ferry beralasan bahwa PSSI belum memiliki dana untuk melunasi utang-utang tersebut. Dia mengungkapkan, saat ini kocek PSSI tengah kering. Meskipun, faktanya beberapa pengurus PSSI serta Pengda di Indonesia bisa bertolak ke Afsel, negara yang tengah menjadi tuan rumah pesta sepakbola empat tahunan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, induk organisasi pimpinan Nurdin Halid tersebut memiliki utang sebesar kurang lebih Rp 300 juta kepada Vernard Hutabarat dkk. Nominal tersebut merupakan akumulasi dari tunggakan dua bulan gaji bagi para pemain timnas futsal dalam kurun April-Mei 2010 lalu.
Baca Juga:
"Jumlahnya kurang lebih memang sebanyak itu. Kalau jumlah pastinya, saya agak lupa," terang Ferry Paulus dari Komisi Futsal Indonesia kepada wartawan, di kantor PSSI kemarin (16/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Entah apa yang ada di pikiran para pengurus PSSI. Mereka ternyata lebih memilih untuk pergi ke Afrika Selatan (Afsel) dibanding memberesi
BERITA TERKAIT
- PSSI Akan Ikut Bidding Jadi Tuan Rumah Putaran Keempat Piala Dunia 2026
- Membanggakan, Petarung BFC Dede Dina Rebut Sabuk One Pride Women Strawweight
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Lewandowski akan Mulai dari Bangku Cadangan
- 2 Kehilangan Persebaya Surabaya saat Imbang Kontra Persik Kediri
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Flick Tuntut Pemainnya Kurangi Kesalahan
- Bupati Sumedang Open 2025 untuk Regenerasi Atlet Berprestasi