Masinton Pertanyakan Urgensi Pemulangan 660 WNI Eks ISIS

Masinton Pertanyakan Urgensi Pemulangan 660 WNI Eks ISIS
Politikus PDIP Masinton Pasaribu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mempertanyakan urgensi dari rencana Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memulangkan 660 WNI eks ISIS dari Timur Tengah.

"Negara harus jeli dan teliti. Jangan sampai kecolongan. Karena ini persoalan keyakinan ideologi politik ya, bukan keyakinan dalam perspektif religi," kata Masinton di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/2).

Dia memberikan gambaran, negara memiliki banyak tugas dalam konteks perlindungan terhadap warganya yang berada di luar negeri. Satu di antaranya adalah masyarakat Indonesia yang overstay di negara lain. Termasuk tenaga kerja yang masa berlaku pasport-nya habis atau mereka yang diberangkatkan agen penyalur tak resmi.

"Menurut saya itu lebih riil untuk diurus negara. Yang mana para tenaga kerja ini adalah yang bekerja di luar negeri dan mendatangkan devisa untuk Indonesia. Itu riil," kata Masinton.

Menurut dia, mereka pergi karena tidak percaya pada sistem negara, ideologi politik negara, Pancasila. Artinya, kepergian mereka didasari kesadaran ideologi politik. "Mereka punya satu cita-cita, ideologi politik yang berbeda dan mereka ingin memperjuangkannya di Siria sana. Dan bergabung dengan ISIS," kata Masinton.

Jika ada orang Indonesia yang terlibat dengan organisasi terorisme internasional seperti ISIS, kata dia, maka perlu ditelurusi dulu status kewarganegaraannya. Apakah masih berstatus WNI atau tidak.

Selain itu, kata Masinton, ada juga yang menjadi korban indoktrinasi. Untuk masalah ini maka harus dilakukan screening. "Ketika itu klir semua, dia harus menjalani proses hukum dalam UU Tidak Pidana Terorisme," ujar Masinton. (fat/jpnn)

Negara memiliki banyak tugas dalam konteks perlindungan terhadap warganya yang berada di luar negeri. Satu di antaranya adalah tenaga kerja yang overstay di negara lain.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News