Masjid Terbaru Di Sydney Segera Dioperasikan

Visa seniman kaligrafi ditolak
Pembangunan masjid ini kemudian dimulai pada Oktober 2015, dan diharapkan fasilitas ini akan dapat dibuka untuk umum pada Bulan Ramadhan tahun ini, yang telah dimulai pada 16 Mei lalu.
Tapi tertundanya persetujuan visa bagi salah satu seniman kaligrafi asal Turki, dan penolakan visa untuk gurunya, telah menyebabkan tenggat waktu perampungan pembangunan masjid itu meleset jauh dari jadwal yang ditentukan tersebut.

Para penulis kaligrafi itu ditugaskan untuk melukis 99 nama Tuhan pada 99 kubah mini di langit-langit masjid, sebuah tugas yang diharapkan dapat dilakukan dua orang seniman tersebut dalam waktu dua sampai tiga minggu.
"Saya pikir semua orang berpikir jika Anda seorang Muslim, Anda adalah seorang teroris - saya tidak seharusnya mengatakan itu, saya pikir itu sangat ekstrim," kata Angelo Candalepas.
"Di sini kami memiliki dua pria yang ingin datang ke gedung kami dan menuliskan pada bangunan itu nama-nama Tuhan, dan mereka tidak diizinkan masuk ke negara ini."
Minggu ini, Dr Matthews membenarkan kalau seorang seniman kaligrafi ketiga - yang dapat menggantikan seniman kaligragi utama yang dilarang memasuki Australia - telah menerima dokumen imigrasinya.
Setelah kaligrafi selesai, karpet – yang terbuat dari campuran wol Turki dan Selandia Baru - dapat dipasang dan panggilan untuk mendirikan sholat atau azan akhirnya dapat terdengar berkumandang dari Jalan Matthews, Punchbowl, Sydney, NSW.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan